Selasa, 30 Juni 2009

HUBUNGAN ARSITEKTUR DENGAN MUSIK

Arsitektur adalah musik yang beku diungkapkan oleh Pytagoras. Dalam tradisi Pytagorean, musik itu adalah aplikasi angka-angka yang diwujudkan dalam nada-nada. Sama seperti arsitektur, dimana sebuah bangunan disusun oleh material yang memiliki dimensi, angka-angka. Dimensi musik yang memiliki dua ruang dalam waktu, yaitu nada dan sunyi, seperti arsitektur menempati ruang nyata dalam solid dan void. Bila dibandingkan, baik musik dan arsitektur memiliki dimensi angka yang diwujudkan melalui 'meterial'nya masing-masing. Saat mendengarkan musik, sebuah sensasi dapat muncul mengingatkan kita pada sebuah memori dalam hidup kita
.
Melalui paradox dan hubungan tiga titik tersebut, maka jarak antara sebuah titik dan segala titik lain didunia ini dapat menyimpan sebuah cerita, sebuah ensiklopedia, atau sebuah kejadian dan apapun yang lain. Jarak antara tiga titik didunia ini dapat berarti apa saja, dan dengan demikian maka dunia ini mengandung berbagai hubungan yang tidak terbatas. Bayangkan memiliki sebuah stik dengan tiga titik, yang ternyata menghubungkan Anda dengan sebuah kejadian lain dimuka bumi, bahkan apapun. Dan karena itu, musik selalu dapat menghubungkan kita dalam berbagai memori, karena angka-angka dan jarak antar nadanya, ternyata dapat dijelaskan melalui metoda ini, memiliki hubungan dengan 'sesuatu' yang lain di alam semesta. Namun, apa yang ditunjukkan oleh setiap jarak antar benda dalam kehidupan sehari-hari, adalah sesuatu yang seringkali tidak dapat terjelaskan.
.
Musik yang selalu berhubungan dengan angka-angka, seperti halnya arsitektur yang berhubungan dengan angka-angka. Dalam musik, waktu adalah ruang bagi angka-angka nada untuk diwujudkan, dalam arsitektur, ruang itu lebih lengkap dengan realitas nyata yang memuat angka-angka tersebut. Dalam musik, nada-nada itu adalah angka-angka disusun, didesain dan diwujudkan dalam harmoni ruang waktu. Dalam arsitektur, material itu adalah nada-nada, yang disusun dalam berbagai dimensi panjang, volume yang menjadi harmoni dalam ruang nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar